Pages

Monday, July 14, 2014

GOA JEPANG

Daerah bantul sangat kaya dengan wisata peninggalan sejarah,salah satunya adalah goa jepang di desa ngerco poyahan, seloharjo, pundong, Bantul.

Sejarah Goa Jepang
Goa jepang merupakan peninggalan sejarah perang dunia II sebagai sarana pertahanan militer (masa) jepang pada tahun 1942-1945. Ditunjukan untuk mempertahankan diri dari kedatangan sekutu ke Indonesia.Goa ini sengaja dibuat oleh bala tentara jepang sebagai pertahanan sekaligus pengintaian akan datangnya musuh dari pantai selatan jawa. Jika orang masuk kedalam benteng-benteng tersebut dan mencoba mengintai dari lobang-lobang pengintaian, maka akan tampak hamparan laut luas di sisi selatan Bantul. Dari benteng benteng itulah  bala tentara jepang dapat melihat kedatangan kapal-kapal yang mendarat dari arah selatan (samudra indonesia).Keperluan utama jepang terhadap goa tersebut untuk memperkuat pasukan militer pada masa perang. Pasca perang, bunker-bunker tersebut kehilangan fungsinya. Maka sebagian kalangan masyarakat menyebutnya Goa Jepang.

Akses Menuju Goa Jepang
Terletak di desa ngerco poyahan, seloharjo, pundong, Bantul.Lokasinya memang berada lebih jauh dari pemukiman penduduk.Kondisi sekitarnya adalah hutan jati rakyat yang asri dan sejuk, tetapi disekitar goa terdapat jalan melingkar yang bisa dilalui kendaraan roda dua atupun empat.Untuk mengunjungi goa jepang ini kita dapat melalui jalan utama parangtritis karena lokasi goa ini sangat dekat dengan pantai parangtritis, dan parangtritis lebih terkenal dari nama lokasi yang sebenarnya.

Sesaat setelah jembatan sungai opak langsung belok kiri. Perhatikan disebelah kanan, sampai menemukan jalan aspal. Jalan aspal pertama lewati saja, karena untuk akses kesana kita melewati jalan aspal yang kedua. Ikuti jalan aspal tersebut dan naik terus sampai atas, kita bisa menikmati pemandangan alam di bantul yang sangat indah.Setelah melewati kampung dan jalan ber-aspal habis, diganti jalan batu kapur dengan sisa-sisa sedikit aspal. Kita masih naik terus sampai bukit puncak merangi dimana bunker-bunker goa jepang itu berada lebih kurang satu km.


Isi Goa Jepang
Di Goa Jepang terdapat  lembah dan dilengkapi dengan jalur penghubung antar goa. Ada goa yang mempunyai bilik dan puncak pengintai, dan ada pula foto goa dengan fasilitas tungku dapur, tempat pertemuan dan lain-lain. Yang paling menarik bahwa goa terhubung dengan saluran penghubung antar pintu. Sayangnya saluran tersebut sekarang dalam kondisi tertimbun tanah dan pasir yang luruh seiring waktu.Meskipun bukan goa alam melainkan bangunan buatan manusia yang hanya dibuat dengan batu, pasir, dan semen,namun pelekatan nama goa dan nilai historis yang dimuatnya menjadi pertimbangan untuk memasukannya dalam kategori tempat yang patut dijadikan wisata. Bagaimana tidak, di atas puncak merangi tempat dimana bunker-bunker tersebut didirikan, kita juga dapat menikmati pemandangan laut selatan dari ketinggian kurang lebih 400-500 m di atas permukaan laut cukup indah, namun jarang ada wisatawan yang datang, mungkin karna belum dipublikasikan secara baik.

Keadaan Goa Jepang Saat ini
Goa Jepang saat ini memang tidak digunakan lagi, keberadaan goa ini pada saat sekarang juga relatif kurang terawat . Bahkan beberapa goa di antaranya telah mengalami kerusakan dan keruntuhan. Apabila di kelola secara optimal, objek wisata alam berupa goa jepang di kabupaten Bantul, sejatinya tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan daerah lain. Tinggalan-tinggalan tersebut dapat di gunakan untuk  mempelajari setrategi perang dan upaya militerisme pemerintah Jepang dalam mempertahankan wilayah yang dikuasai, serta merupakan sumber sejarah yang dapat menjelaskan peristiwa sejarah pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga memiliki nilai penting ilmiah.


Perlu diusulkan di kelola lebih lanjut khususnya berbagai objek wisata, agar membawa manfaat tidak hanya bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi pemerintah daerah. Di dalam upaya pemanfaatan juga harus  melakukan pengawasan dan penilaian ulang terhadap pelaksanaan aksi yang meliputi aspek konservasi sarana dan prasarana. Tindakan konservasi ini perlu dilakukuan untuk menjaga kondisi dan kualitas situs, dan mencari penyebab kerusakan. Untuk selanjutnya di buat aternatif-alternatif penangananya. Sarana dan prasarana yang perlu di sediakan dalam rangka menunjang pemanfaatan situs-situs objek wisata, harus tetap mempertimbangkan aspek pelestarian.


(ovi)
 
 
Blogger Templates