Pages

Saturday, August 9, 2014

Kuliner : Thiwul Ayu, Sensasi Thiwul yang Berbeda


Bantul tidak hanya kaya akan keindahan alam dan keberagaman budayanya, kulinernya pun tak kalah menarik untuk dinikmati. Salah satunya adalah makanan khas yang ada di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Thiwul Ayu, Thiwul ayu adalah makanan khas Bantul yang terbuat dari campuran tepung gaplek, kelapa parut, dan gula jawa.
            Desa Mangunan merupakan wilayah yang tersohor dengan buminya yang hijau dan menyuguhkan pemandangan bukit yang menyejukkan. Wilayahnya yang subur menjadi penghidupan bagi warga sekitarnya. Seperti halnya bahan yang dibutuhkan untuk membuat Thiwul Ayu, semuanya mudah didapatkan di Desa Wisata yang terkenal dengan Kebun Buahnya ini.
Salah satu pengusaha kuliner Thiwul Ayu yang masih setia melestarikan Thiwul Ayu adalah Mbok Sum. Mbok Sum telah menekuni usaha membuat Thiwul Ayu ini sejak tahun 1997. Hingga sekarang, Thiwul Ayu Mbok Sum telah tersohor dan dikenal tak hanya masyarakat sekitar Bantul tetapi juga hingga luar Daerah Istimewa Yogyakarta.
 Berkunjung ke sentra oleh-oleh Thiwul Ayu Mbok Sum, kami mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung proses pengolahan Thiwul Ayu. Cara membuat thiwul ayu sendiri yang pertama yaitu mempersiapkan tepung gaplek (tepung gaplek berasal dari singkong yang ditumbuk menjadi tepung setelah sebelumnya dikeringkan). Setelah itu, tepung gaplek dicampur dengan kelapa parut yang kemudian ditambah gula jawa atau gula pasir sebagai pemanisnya. Setelah semuanya dicampur, lalu dikukus selama kurang lebih 10menit di atas tungku kayu. Thiwul Ayu pun siap disajikan.
Thiwul Ayu produksi Mbok Sum tidak menggunakan perasa, pewarna, ataupun pemanis buatan. Semua bahan yang digunakan berasal dari bahan alami yang didapatkan di wilayah sekitar. Karena terbuat dari bahan yang alami dan tidak menggunakan pengawet, thiwul ayu hanya dapat bertahan selama 24 jam. Namun di sentra ini, pembeli dapat menikmati Thiwul Ayu yang masih hangat sehingga tak perlu khawatir Thiwul Ayu yang dibeli akan segera basi.
Seiring berkembangnya pasar, Mbok Sum tak hanya memasarkan produknya di wilayah sekitar Kabupaten Bantul saja. Pemasaran dikembangkan melalui pemasok keliling yang mampu menjamah wilayah Kulon Progo, Klaten dan wilayah sekitarnya serta melalui media sosial.
Thiwul ayu Mbok Sum banyak dicari oleh masyarakat bahkan sampai luar kota karena rasa thiwulnya yang beraneka ragam. Mulai dari thiwul ayu gula jawa, thiwul ayu gula pasir, thiwul ayu keju, bahkan thiwul ayu coklat. Dengan variansi rasa yang ditawarkan, thiwul ayu Mbok Sum tetap dijual dengan harga murah, yaitu Rp 4000,00/ dus. Menurut pengakuan Mbok Sum setiap harinya ia mampu menjual hingga 400 dus thiwul ayu.

Satu hal yang menarik adalah thiwul sebenarnya merupakan makanan khas Kabupaten Gunung Kidul. Tetapi Thiwul yang satu ini telah dikombinasi dengan kelapa dan gula yang menjadikannya lebih menggugah selera. Penasaran ? Yuk kunjungi Desa Mangunan, Dlingo, Bantul. Selain menikmati alamnya yang sejuk, jangan lupa mampir ke sentra oleh-oleh Thiwul Ayu dan nikmati sensasi kelezatannya !

Mini Vacation PaPi Bantul 2014
Lokasi              : Pusat Oleh-oleh Thiwul Ayu Mbok Sum; Mangunan, Dlingo, Bantul


(Laily,Valen)

Wednesday, August 6, 2014

Share Your Story : PUTRA PUTRI BANTUL 2014 DATANGKAN DEVELOPER ‘MBAK TIN’


                Bulan puasa adalah bulan penuh berkah dimana banyak berbagai kalangan menyelenggarakan kegiatan sosial untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Demikian juga Paguyuban Putra-Putri Bantul 2014 yang pada Rabu, 23 Juli 2014 menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Ad Dhuha, Bungsing, Guasari, Pajangan, Bantul. Bakti sosial yang diselenggarakan lain daripada yang lain. Mereka menggelar acara kelas inspirasi bertajuk “Share Your Story” dan mendatangkan developer Games Mbak Tin sekaligus CEO. Amagine Interactive, Dennis Adriansyah Ganda sebagai motivator untuk mengembangkan ide kreatif. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Putra-putri Bantul 2013, Dimas Diajeng Kulon Progo, dan Sleman.

                Acara kelas inspirasi ini diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana Annisa Deviandaru Tilottama dan perwakilan Panti Ad Dhuha, Ustadz Andres. Beliau merasa sangat terhormat dapat mendukung kegiatan positif yang diselenggarakan Paguyuban Putra-putri Bantul 2014 untuk memberikan bekal berharga kepada adik-adik dalam mengembangkan ide kreatif. Sehingga di masa mendatang ilmu ini dapat menjadi dorongan untuk mandiri dan berkiprah sesuai kreasi masing-masing. “Bakti sosial semacam ini lain daripada yang lain,” tutur Ustadz Andres. Selain itu, kedatangan duta wisata baik dari Bantul maupun kabupaten lain juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi adik-adik panti asuhan untuk terus berjuang menggapai mimpi mereka.

                Materi yang disampaikan Dennis adalah bagaimana kita dapat mengembangkan ide kreatif. Menurutnya, kreatif bukan tentang pintar dalam menemukan ide, namun bagaimana kita mampu menciptakan sesuatu dari ide tersebut. Langkah-langkah untuk menciptakan karya kreatif menurutnya adalah : 1. Memiliki pola pikir yang benar, 2. Mencari ide, 3. Melakukan eksekusi, 4. Dan melakukan evaluasi. Keempat langkah tersebut merupakan trik ampuh yang dapat menjadi pedoman untuk dapat menciptakan karya yang kreatif. “Membuat karya kreatif harus berani dream big, start small. Selain itu selalu bersyukur dengan apapun hasil yang dicapai,” tambah Dennis.

Battle games Mbak Tin
                Setelah mendapatkan materi dari Dennis, peserta berkesempatan untuk battle Games Mbak Tin. Suasana semakin meriah karena battle ini juga diikuti oleh duta wisata dari kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Dalam games ini, Diajeng Dyaning dari Kulon Progo dapat mengungguli Dimas Endy dari Kabupaten Sleman. Di kubu lain, Putri Chika (Putri Bantul 2014) dapat mengungguli Putra Adit (Putra Bantul 2013).


                 Sebelum acara diakhiri, beberapa  anak mengutarakan mimpi-mimpi besarnya dikemudian  hari nanti. Setelah itu, Duta wisata yang hadir juga berkesempatan berbagi cerita dan motivasi untuk menginspirasi adik-adik peserta Kelas Inspirasi. Mereka menyambut dengan antusias acara ini akan diselenggarakan secara kontinyu dan melibatkan Duta Wisata lain dalam pengemasan acara berikutnya. Sebagai penutup, semua peserta Sholat Ashar berjamaah dan menggelar doa bersama. Panitia pun membagikan bingkisan kepada peserta sebagai kenang-kenangan dan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum berpamitan, semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut melakukan foto bersama.  
Dimas Diajeng Sleman, Udz. Andres (Ponpes Ad Dhuha),
Mas Dennis dan Mas Gathot (Mbak Tin),
 Dimas Diajeng Kulon Progo dan Putra Putri Bantul



(Putri Laily)
 
 
Blogger Templates